Infoday 2021 merupakan acara penyambutan bagi mahasiswa baru program studi S1 Teknik Sipil dan program studi S1 Teknik Infrastruktur Lingkungan.
Infoday 2021 dilaksanakan pada Kamis, 12 Agustus 2021 Via zoom meeting
Acara Infoday 2021 bertujuan untuk memperkenalkan secara sekilas tentang organisasi kemahasiswaan, kurikulum, dan sistem perkuliahan.
Pada acara Infoday 2021 juga terdapat sesi ceramah oleh Ibu Minarni yang merupakan alumni Teknik Sipil 1989. Acara ini juga dilanjutkan dengan pengenalan singkat tentang departemen, prodi sarjana Teknik Sipil, prodi sarjana Teknik Infrastruktur Lingkungan yang disampaikan oleh pengurus Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Kurikulum dan perkuliahan di sampaikan oleh tendik prodi.
Pemilihan tipe perkerasan jalan, antara aspal atau beton, menjadi salah satu tantangan dalam pengambilan keputusan bagi penyelenggara jalan. Ironisnya, di banyak negara berkembang, pemilihan tipe perkerasan umumnya ditentukan secara subyektif berdasarkan perkiraan tanpa didasari pertimbangan secara obyektif dan konsisten.
Menjawab tantangan tersebut, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, menggelar Webinar 90 menit+ Bersama Sipil UGM dengan topik “Perkerasan Beton vs Aspal, Mana yang lebih baik?” secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube, Facebook serta Instagram pada 3 Agustus 2021. Webinar ini merupakan seri pertama dari rangkaian webinar rutin yang diadakan oleh DTSL FT UGM sebagai upaya meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap permasalahan keteknik-sipilan dan isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan. Pada seri pertama ini dibahas tentang kelebihan dan kekurangan perkerasan aspal dan beton dari berbagai aspek serta metode pemilihannya sesuai kondisi di lapangan.
“Apapun perkerasannya, baik beton maupun aspal, akan mencapai masa layan yang panjang dengan performa yang baik, asalkan dirancang, dibangun, serta dirawat dengan baik,” ungkap Dr. Taqia Rahman, Dosen DTSL UGM.
Kesimpulan senada disampaikan Ekwan Hadyanto, S.T., M.M., dari PT Hutama Karya, “Beton lebih mahal biaya pembangunan awal, sedangkan aspal lebih mahal biaya pemeliharaannya. Keduanya secara umum menghasilkan biaya selama umur rencana yang relatif sama”.
Webinar 90 menit+ Bersama Sipil UGM kali ini menghadirkan beberapa pembicara dan panelis yakni; Dr. Herry Vaza, (Kementerian PUPR), Dr. Taqia Rahman (Dosen UGM); Ekwan Hadyanto, S.T., M.M. (PT Hutama Karya), Ir. Atyanto Busono, M.T. (HPJI) dengan moderator Achmad Izzul Waro, S.T., M.T. (PT TransJakarta) dan diikuti lebih dari 1500 peserta dari kalangan pemerintahan, akademisi, profesional, asosiasi hingga masyarakat umum dari seluruh penjuru Indonesia.
Nantikan Webinar 90 menit+ Bersama Sipil UGM selanjutnya melalui sosial media resmi DTSL FT UGM:
https://linktr.ee/tekniksipilugm
Link rekaman:
https://www.youtube.com/watch?v=taIClHQuTE8
Link materi:
Materi 1: http://dx.doi.org/10.13140/RG.2.2.20091.23847
Materi 2: https://bit.ly/3fRI74p
(Humas DTSL: Jaiz/Sumber: Panitia)
Tim Tirta Gama dari Teknik Sipil FT UGM yang beranggotakan Candra Kusumasari WM (Teknik Sipil 2018), Huda Nur Arifin (Teknik Sipil 2018), dan Agatha Sinta Nurlita P (Teknik Sipil 2018) di bawah bimbingan Ir. Intan Supraba, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., berhasil meraih Juara I pada ajang National Paper Competition. Lomba yang mengusung tema “Inovasi Pembangunan Infrastruktur Ramah Lingkungan di Kawasan Perkotaan” merupakan bagian dari rangkaian acara Civil Engineering Festival 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, Politeknik Negeri Jakarta pada tanggal 2 – 6 Agustus 2021.
Sebelum memasuki babak final, tim Tirta Gama berhasil mengalahkan 24 tim lainnya yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia dalam babak seleksi abstrak dan proposal. Dalam babak final, bersama 5 finalis lainnya, Tirta Gama mempresentasikan inovasi yang berjudul “Urban Circular Water sebagai Solusi Optimalisasi Pengolahan Air di Kota Yogyakarta” yang membahas tentang pengintegrasian aspal porus getah damar, sistem pengolahan air komunal, dan constructed wetland kepada dewan juri secara bergantian.
Lomba ini bertujuan melatih kemampuan mahasiswa untuk berinovasi dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dengan pendekatan konsep Blue-Green Infrastructure.
(Humas DTSL: Jaiz/Sumber: Tim Tirta Gama)
Tim Palapa, diketuai oleh Muhammad Dimas Mahardika (Teknik Sipil 2017) dan beranggotakan Heningtyas Putri Abiyanti (Teknik Sipil 2017) dan Rizki Ramadhan Prayitno (Teknik Sipil 2017), berhasil membawa pulang juara pertama pada ajang Lomba Analisis Transportasi di Civil National Expo (CNE) 2021 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Sipil Universitas Tarumanegara.
Lomba Analisis Transportasi tahun ini mengangkat tema “Peningkatan Efisiensi dan Pengembangan Konektivitas Pada Sistem Transportasi di Indonesia pada Era Industri 4.0.”, Perlombaan ini dimulai dengan pengumpulan paper yang dilaksanakan pada April 2021, yang diikuti sebanyak 24 kelompok dan 72 mahasiswa dari universitas-universitas di seluruh Indonesia. Berdasarkan paper yang dikumpulkan, dipilih lima finalis untuk mempresentasikan hasilnya pada final yang dilaksanakan pada 28 Mei 2021. Tim dari UGM bersaing di final dengan empat tim lainnya yang berasal dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Syiah Kuala.
Pada kompetisi ini, tim Palapa mengajukan makalah yang berjudul “Model Pengembangan Intelligent Multi-Airport System dan Koridor Udara Digital Guna Meningkatkan Interkonektivitas Transportasi Ibu Kota Negara (IKN) Baru”. Analisis pada paper menghitung distribusi penumpang dan bandara paling optimum untuk digunakan sebagai multi airport system (MAS). Pemilihan tema untuk menggunakan MAS didasari fakta bahwasanya terdapat lebih dari satu bandara potensial yang dapat digunakan sebagai hub konektivitas udara di ibu kota negara (IKN) baru. Penggunaan MAS dirasa dapat meningkatkan efisiensi dan distribusi penumpang pada bandara-bandara di sekitar IKN. Selain itu, pengembangannya berdasarkan konsep digital dapat memberikan kemudahan baik dari penumpang maupun pihak bandara dan maskapai dalam segi data penumpang, pemilihan rute, dan sebagainya. Diharapkan, hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi yang menarik bagi para pengembang kebijakan transportasi di Indonesia agar pengembangan IKN baru di Kalimantan Timur dapat senantiasa mengedepankan prinsip yang modern, berwawasan lingkungan, dan membawa manfaat perekonomian bagi masyarakat yang terdampak.
(Humas DTSL: Jaiz/Sumber: Tim Palapa)