PENGELOLA

KEPALA LABORATORIUM
Prof. Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA.
TEKNISI
Zamzuri Erwan Jody Priyono Agus Sulistyo, A.Md

SEKILAS

Laboratorium bahan bangunan DTSL dipergunakan untuk melakukan beberapa pengujian antara lain :

  • Pengujian gradasi pasir
  • Pengujian berat satuan pasir
  • Pengujian kandungan lumpur dan zat organis pasir
  • Pengujian berat jenis pasir
  • Pengujian gradasi batu pecah
  • Pengujian berat satuan batu pecah
  • Pengujian kandungan lumpur batu pecah
  • Pengujian berat jenis batu pecah
  • Pengujian los angeles gradasi A, B, C, D
  • Pengujian los angeles gradasi F, G
  • Pengujian rudeloff
  • Pengujian gradasi campuran
  • Pengujian berat satuan campuran
  • Pengujian soundness pasir
  • Pengujian soundness batu pecah/kerikil
  • Pengujian bata ringan
  • Pengujian bata merah
  • Pengujian batuan
  • Pengujian core drill
  • Pengujian hammer test
  • Pengujian kuat tekan beton
  • Pengujian mix design beton
  • Pengujian kuat tekan mortar
  • Pengujian kuat tarik mortar
  • Pengujian genteng beton
  • Pengujian genteng keramik
  • Pengujian ubin semen
  • Pengujian paving block
  • Pengujian hollow block (bata beton berlubang)
  • Pengujian lentur balok beton
  • Pengujian lentur kayu
  • Pengujian pembebanan pipa pvc
  • Pengujian tarik baja
  • Pengujian lengkung baja
  • Pengujian tarik baja profil
  • Pengujian tarik baja ringan
  • Pengujian tarik baja sambungan las
  • Pengujian kekerasan logam
  • Pengujian keausan
  • Pengujian kuat tekan kayu
  • Pengujian kuat tarik kayu
  • Pengujian kuat geser kayu
  • Pengujian kuat tekan bambu laminating
  • Pengujian kuat tarik bambu laminating
  • Pengujian kuat lentur papan bambu laminating
  • Pengujian kuat geser bambu
  • Pengujian impact

Kegiatan  praktikum mahasiswa di Laboratorium Bahan Bangunan antara lain :

  • Pemeriksaan kadar air agregat halus
  • Pemeriksaan kadar air agregat kasar
  • Pemeriksaan berat jenis agregat halus
  • Pemeriksaan berat jenis agregat kasar
  • Pemeriksaan berat satuan agregat halus
  • Pemeriksaan berat satuan agregat kasar
  • Pemeriksaan berat satuan agregat campuran
  • Pemeriksaan gradasi agregat halus
  • Pemeriksaan kandungan zai organis dalam pasir
  • Uji kuat tekan beton dengan hammer
  • Uji kuat tarik belah silinder beton
  • Uji kekedapan air pada beton
  • Pemeriksaan kandungan butir-butir yang lewat ayakan nomor 200
  • Pemeriksaan bagian luar agregat yang mudah lepas
  • Pemeriksaan ketahanan aus agregat kasar dengan mesin Los Angeles
  • Uji kekerasan agregat dengan bejana Rudeloff
  • Percobaan pengadukan beton
  • Pemeriksaan slam beton segar
  • Pemeriksaan berat satuan beton segar
  • Percobaan pembuatan silinder beton
  • Pemeriksaan bleeding beton segar
  • Uji kuat tekan silinder beton

Praktikum Teknologi Bahan Bangunan (semester ganjil)
  • Uji lentur kayu
  • Uji tekan kayu
  • Uji berat jenis dan kadar air kayu
  • Uji kuat geser kayu
  • Uji tarik baja tulangan
  • Uji kuat geser baja
  • Uji tekan silinder beton
No. Nama Pengujian Maksud/Tujuan Metode Pengujian Peralatan Foto Alat
1. Pengujian Kuat Tekan Beton sebagai dasar untuk pengendalian mutu dari komposisi campuran beton, proses pencampuran dan kegiatan pengecoran beton; penentuan hasil pekerjaan yang memenuhi spesifikasi; dan evaluasi keefektifan bahan tambah serta pengendalian kesetaraan penggunaannya SNI 1974:2011
  1. Kaliper
  2. Timbangan
  3. kaping (jika diperlukan)
  4. Alat Uji Tekan
2. Pengujian Hasil Core Drill Umumnya, pengujian dilakukan akibat muncul keraguan terhadap kualitas beton yang dilapangan pekerjaan dengan hasil pengujian kekuatan rendah selama konstruksi atau timbulnya tanda-tanda bahaya pada struktur; serta untuk mendapatkan informasi kekuatan pada struktur bangunan lama SNI 2492:2018
  1. Kaliper
  2. Timbangan
  3. kaping (jika diperlukan)
  4. Alat Uji Tarik
3. Pengujian Kuat Tekan Mortar sebagai acuan dan pegangan untuk melakukan pengujian kuat tekan mortar pada pekerjaan sipil; untuk mendapatkan nilai kekuatan tekan mortar pada umur tertentu yang digunakan untuk menentukan mutu mortar SNI 03-6825-2002
  1. Kaliper
  2. Timbangan
  3. kaping (jika diperlukan)
  4. Alat Uji Tarik
4. Pengujian Tarik Baja untuk mengetahui besarnya tegangan leleh dan kuat tarik baja; sebagai acuan normatif, istilah dan definisi, jenis dan syarat mutu baja tulangan beton SNI 2052:2017
  1. Kaliper
  2. Meteran
  3. Timbangan
  4. Alat bubut (jika diperlukan)
  5. Alat Uji Tarik
5. Pengujian Lentur Balok pengujian ini adalah memperoleh nilai kuat lentur beton sesuai dengan yang disyaratkan pada beton untuk struktur bangunan sipil; untuk keperluan perencanaan struktur beton agar aman terhadap gaya lentur yang bekerja. SNI 4431:2011
  1. Kaliper
  2. Meteran
  3. Timbangan
  4. Alat Uji Tekan
6. Pengujian Paving Blok untuk mendapatkan nilai kuat tekan, nilai keausan dan nilai serapan untuk menentukan kualitas mutu paving blok SNI 03-0691-1996
  1. Kaliper
  2. Timbangan
  3. Dry Oven
  4. Alat Uji Keausan
  5. Alat Uji Tekan
7. Pengujian Tentang Analisis Saringan/Gradasi Agregat Halus(Pasir) dan Agregat Kasar(Batu Pecah/Split)
  • Sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan
  • untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah presentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar yang dapat ditunjukan dalam grafik
SNI 03-1968-1990
  1. Timbangan
  2. Ayakan
  3. Bejana
  4. Dry Oven
  5. Alat Abrasi Los Angeles
  6. Bejana Rudeloff
  7. Alat Abrasi Rudeloff
8. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar(Batu Pecah/Split)
  • mendapatkan berat jenis yang pada umumnya digunakan dalam menghitung volume yang ditempati oleh agregat dalam berbagai campuran yang mengandung agregat termasuk beton semen, beton aspal dan campuran lain yang diproporsikan atau dianalisis berdasarkan volume absolut
  • hasil uji penyerapan air digunakan untuk menghitung perubahan berat dari suatu agregat akibat air yang menyerap ke dalam pori di antara partikel utama dibandingkan dengan pada saat kondisi kering
SNI 1969:2008
  1. Timbangan
  2. Wadah contoh uji (keranjang kawat)
  3. Tangki Air
  4. Alat penggantung
  5. Cawan Porselen
  6. Dry Oven
9. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus(Pasir) sama dengan pengujian pada agregat kasar (no.8) SNI 1970:2008
  1. Labu gelas ukur
  2. Cawan porselen
  3. Dry Oven
  4. Timbangan
10. Pengujian Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Abrasi Los Angeles - Untuk mengetahui angka keausan agregat yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus terhadap berat semula dalam persen - hasilnya dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton atau perkerasan jalan SNI 2417:2008
  1. Mesin abrasi Los Angeles
  2. Timbangan
  3. Saringan/ayakan
  4. Bola-bola baja
  5. Dry Oven
  6. Alat bantu pan dan kuas
11 Pengujian Kandungan Lumpur/Lolos Saringan No.200 (0.075 mm) Pada Agregat untuk memperoleh persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm), sehingga berguna bagi perencana dan pelaksana pekerjaan konstruksi bangunan SNI 03-4142-1996
  1. Saringan No.200 (0,075 mm)
  2. Wadah/Cawan
  3. Timbangan
  4. Dry Oven
12 Pengujian Zat Organis Dalam Agregat Halus (Pasir) untuk penentuan perkiraan adanya kotoran/zat organik merugikan dalam agregat halus yang akan digunakan dalam campuran beton atau mortar SNI 2816:2014
  1. Gelas ukur
  2. Larutan NaOH 3%
  3. Penutup gelas ukur (plastik)
13 Pengujian Berat Satuan/Bobot Isi Agregat untuk mendapatkan berat isi dalam kondisi padat atau gembur dalam agregat SNI 03-4804-1998
  1. Timbangan
  2. Bejana dari logam
  3. Batang penusuk
  4. Alat perata
  5. Sekop
14 Pengujian Slump Beton untuk menyediakan langkah kerja bagi pengguna dalam menentukan slump dari beton segar; untuk memantau homogenitas dan workability adukan beton segar dengan suatu kekentalan tertentu dengan satu nilai slump SNI 1972:2008
  1. Kerucut Abram
  2. Nampan dari logam
  3. Sekop
  4. Mistar penggaris
  5. Batang penusuk dari baja
  1. Tinjauan Hubungan Kuat Tekan Dan Lentur Beton Normal Terhadap Tebal Perkerasan Jalan Beton
  2. Tinjauan Hubungan Kuat Lentur Dan Tekan Pada Beton Normal Untuk Perkerasan Jalan Beton Dengan Muatan Sumbu Terberat 8 Ton
  3. Penggunaan Silika Fume dan Super Plasticizer Pada Roller Compacted Concrete (RCC) Dengan Alat Pemadatan Standard Proctor
  4. Analisis Harga Yang Ditinjau Pada Hubungan Kuat Tekan dan Lentur Beton Dengan Bahan Tambah Serat Baja untuk Perkerasan Kaku
  5. Pengaruh Penggunaan Profil Baja King Cross Pada Perilaku Geser Hubungan Balok Kolom Beton Bertulang
  6. Analisis dan Desain Balok Kopel Hibrid dengan Steel Truss dan Reinforced Mortar
  7. Penggunaan Bahan Silica Fume, Superplasticizer Dan Serat Baja (Dramix) Pada Roller Compacted Concrete (RCC) Dengan Alat Pemadatan Standar Proctor
  8. Penggunaan Bahan Silica Fume, Superplasticizer Dan Fiber Polypropylene Pada Roller Compacted Concrete (RCC) Dengan Alat Pemadatan Standar Proctor
  9. Tinjauan Hubungan Kuat Tekan dan Lentur Beton Dengan Bahan Tambah Serat Baja untuk Perkerasan Kaku Kualitas Batuan
  10. Pengaruh Penambahan Kapur Modern (Mill) Pada Berat Jenis, Kuat Tekan, dan Kuat Tarik Mortar Busa
  11. Analisis Pengaruh Jumlah Lapisan Waterproofing Jenis Cementitious dan Acrylic Pada Sifat Kedap Air Beton
  12. Perilaku Mekanik dan Kimia Beton Geopolimer Flyash Kelas CI
  13. Pengaruh air laut pada proses perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, kuat tarik lentur beton dengan penambahan Fly Ash sebagai campuran semen
  14. Pengaruh air laut pada proses perawatan terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, kuat tarik lentur dan permeabilitas beton dengan menggunakan semen portland tipe v.
  15. Pengaruh Penambahan Plesteran dan Kawat Loket Terhadap Kuat Tekan, Kuat Lentur dan Ketahanan Pukul Dinding Sandwich Panel Expanded Polystyrene
  16. Pengaruh Rawatan Keras Pada Kuat Tekan Lentur Tarik Belah Beton
  17. Penggunaan Geopolymer Untuk Panel Dinding
  18. Pengaruh Perubahan Struktur Mikro Beton Dengan Variasi Jenis Semen Terhadap Kekedapan dan Kuat Tekan Pada Lingkungan Air Laut dan Air Tawar
  19. Pengaruh Penambahan Kapur Padam dan Fly Ash Terhadap Berat Jenis, Kuat Tekan dan Kuat Tarik Mortar Busa
  20. Pengujian Sifat Mekanik Mortar Dengan Persentase Komposisi Serat Karet Ban Bekas
  21. Tinjauan Pengaruh Variasi Aspal Emulsi Sebagai Tack Coat Terhadap Kuat Geser Antara Rigid Pavement dan Asphalt Concrete-Wearing Course
  22. Tinjauan Pengaruh Variasi Mutu Beton (fC') Terhadap Tack Coat dan Kuat Geser Antara Beton Semen dan Beton Aspal (Asphalt Concrete-Wearing Course)
  23. Pengaruh Lubang dan Jarak Sengkang Pada Kuat Tekan Kolom Beton Berpenampang Lingkaran
Kunjungan dari instansi pemerintah Kunjungan instansi pemerintah  Kunjungan instansi pemerintah
Kunjungan instansi pemerintah Kunjungan instansi pemerintah Kunjungan instansi pemerintah