Tim dari Universitas Gadjah Mada kembali memenangkan perlombaan Kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam Hutama Karya ExpertTalk National Essay Competition 2023. Tim Hakarya yang beranggotakan Felix Arion Sianipar (Teknik Sipil UGM 2020), Julio Dwi Pangestu (Teknik Sipil UGM 2020), dan Daffa Hilmi Alhaqi (Teknik Sipil UGM 2020) berhasil mendapatkan Juara ke-2.
Dalam kompetisi ini, Tim Hakarya berhasil membuat inovasi berupa esai dalam mengatasi efek urban heat island (UHI) yang berjudul “Pengaplikasian Perkerasan Heat Reflective dan Large Void Asphalt (HRLV) dalam Pengurangan Emisi Karbon secara Masif (Studi Kasus: Satu Kilometer Ruas Jalan Tol Muara Enim – Lubuk Linggau)”. Inovasi ini terpikirkan oleh tim karena melihat banyaknya efek negatif yang disebabkan efek UHI di dunia. Salah satu faktor penyebab efek UHI ini semakin tinggi adalah pembangunan infrastruktur, termasuk perkerasan jalan konvensional. Oleh karena itu, Tim Hakarya menginovasikan pengaplikasian bahan tambahan pada perkerasan jalan lentur dengan bahan coating berupa epoxy resin, poliuretan, dan bahan aditif lainnya. Hasil akhir bahan memiliki warna merah yang mana optimal dalam mengurangi penurunan suhu. Dengan bahan coating tersebut, perkerasan dapat memancarkan kembali radiasi matahari dan mengurangi temperatur yang signifikan. Selain itu, tim juga mengoptimalisasikan inovasi ini dengan pengaplikasian permeable pavement juga pada inovasi tersebut sehingga dapat menurunkan suhu total pada perkerasan jalan sebesar 9,5°C (Yi, et. al., 2019).
Supaya lebih aplikatif, tim mengambil studi kasus berupa ruas Jalan Tol Muara Enim – Lubuk Linggau sepanjang satu kilometer karena memiliki suhu yang mirip dengan suhu dalam literatur yang telah dihimpun. Adapun jalan rencana yang tim buat, mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 5 Tahun 2023 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Perencanaan Teknis Jalan dan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 20/SE/Db/2021. Dari jalan rencana yang tim buat tersebut, tim dapat menghitung dampak carbon footprint yang dihasilkan. Dengan bantuan software Excel dan Civil 3D, didapatkan hasil carbon footprint saat proses produksi dan proses pengadaan senilai 0,0016% dan 0,21% dari total emisi yang dihasilkan. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan total emisi dengan pengaplikasian HRLV pavement ini sangat kecil. Dengan hasil tersebut, tim yakin inovasi ini dapat diaplikasikan secara nyata ke depannya.
Secara teknis, kompetisi ini memiliki beberapa tahap seleksi, yaitu pertama, seleksi esai yang terdiri dari 331 karya diseleksi. Setelah itu, seleksi yang kedua, dipilih 50 karya terbaik untuk membuat video dan poster. Tahap terakhir pada kompetisi ini, yaitu presentasi karya dengan total peserta 10 finalis yang ada. Tim Hakarya sangat bersykur dapat membawa nama Universitas Gadjah Mada, terlebih Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM ini dengan bangga dalam Kompetisi Hutama Karya ExpertTalk National Essay Competition 2023. (Sumber: Tim Hakarya/Humas DTSL)