Jumat (23/11/2023), Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM mengadakan serangkaian kegiatan Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K4L) di selasar Gedung KMTSL FT UGM yang diikuti oleh tenaga kependidikan, dosen dan mahasiswa. Kegiatan tersebut meliputi Posbindu, pelatihan penggunaan APAR, sosialisasi pengelolaan sampah di DTSL, kerja bakti di lingkungan DTSL dan Penilaian 4K.
Sekretaris Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Prof. M. Zudhy Irawan mengemukakan, pihaknya menyambut baik kegiatan ini khususnya tentang pengelolaan sampah dan juga mengingatkan agar selalu berkerja dengan maksimal dan mengikuti peraturan yang ada di lingkungan DTSL. Rangkaian kegiatan SHE ini sudah dimulai sehari sebelumnya dengan kegiatan kerja bakti di lingkungan DTSL. Untuk Posbindu yaitu layanan cek tekanan darah, kadar gula darah dan asam urat dimulai sebelum acara ini berlangsung. Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kependidikan yang sudah mendapat pelatihan tentang layanan ini.
Kegiatan K4L selanjutnya adalah pelatihan penggunaan alat pemadam api ringann (APAR). Pelatihan ini meliputi praktek pemadaman kebakaran menggunakan APAR dan hydrant
Sampah organik akan dibuat kompos dan sekarang juga akan dibangun kolam lele yang nantinya sampah organic tersebut dapat menjadi makanan lele. Pemadaman kebakaraan meliputi cara penggunaan APAR, serta pemadaman kebakaran gas melon secara tradisonal menggunakan 1 jari dan pemadaman kebakaran menggunakan kain basah yang ditutupkan di atas drum yang terbakar. Yang terakhir praktek penggunaan hydrant untuk memadamkan kebakaran. Semua peserta diberi kesempatan untuk mencobanya agar dapat merasakan rasa “kondisi kedaruratan”.
Selanjutnya adalah sosialisasi pengelolaan sampah yang disampaikan oleh staf pengajar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Adhin Harum Wulaningtyas, M.Sc.
Kegiatan ini di isi dengan pemaparan materi dan diskusi. Adhin Harum Wulaningtyas, M.Sc., menyampaikan kegiatan pemilahan sampah di lingkungan Fakultas Teknik UGM, dimana sampah dibagi menjadi 3 yaitu sampah organik, anorganik dan residu.
Kolam tersebut terletak dibawah TPS 3. Selain itu juga terdapat tanaman hiproponik yang memanfaatkan sampah organic tersebut dan saat ini sudah sekali panen. Sedangkan sampah anorganik akan didaur ulang dipilah menjadi residu dan sampah yang masih dapat dijual. Pemilahan ini dilakukan oleh pihak ke 3. Pihak FT akan mendapatkan cash back dari pihak ke 3 tersebut. Adhin HW, M.Sc juga mengingatkan bahwa jika sampah yang berasal dari departemen saat dilakukan penengecekan di TPS Fakultas diketahui tercampur antara sampah organic dan anorganik, maka sampah tersebut akan dikembalikan ke departemen untuk dilakukan pemilahan kembali. Selanjutkan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Dalam sesi diskusi banyak disampaikan keluhan bahwa sampah di departemen asih belum sepenuhnya dipilah dengan baik. Terutama di area yang menjadi tempat berumpulnya mahasiswa dan usulan untuk menmabhan tempah sampah. Untuk itu kembali diingatkan terutama untuk mahasiswa yang banyak agenda kegiatan di kampus untuk selalu membuang sampah pada tempah dan melakukan pemilahan sampah.
Rangkaian kegiatan SHE diakhir dengan penilaian 4 K di unit tempat kerja di lingkungan DTSL, meliputi kebersihan, kerapihan, kenyamanan dam keamanan. Penilaian dilakukan oleh staf pengajar dan tendik yang sudah ditunjuk sebelumnya.[Sumber: humas DTSL][Dokumentasi]