Universitas Gadjah Mada (UGM) dan National Institute of Technology (KOSEN) Jepang Bahas Riset Arsitektur Kayu Skala Menengah-Besar
Berita DTSBerita MTSBerita TSRilis Berita Rabu, 20 Agustus 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) dan National Institute of Technology (KOSEN) Jepang Bahas Riset Arsitektur Kayu Skala Menengah-Besar

Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan akademisi dari National Institute of Technology (KOSEN) Yonago College dan Shibaura Institute of Technology, Jepang, dalam rangka penjajakan kolaborasi riset arsitektur kayu. Kunjungan ini merupakan bagian dari proyek pengembangan jaringan Pan-Pasifik untuk arsitektur kayu yang menekankan pentingnya teknologi, metode desain, dan kerangka regulasi sesuai kondisi khas negara-negara di kawasan Pasifik yang rawan gempa, kelembapan tinggi, dan risiko kebakaran.
Dalam diskusi di UGM, kedua belah pihak menyoroti potensi kayu sebagai material konstruksi ramah lingkungan yang dapat menjadi solusi pembangunan berkelanjutan. Riset bersama ini mengusung empat tema utama: analisis perbandingan sistem struktur dan regulasi, survei persepsi arsitek dan pejabat publik, studi komparatif proyek yang sudah ada, serta pembentukan jejaring riset dan pertukaran akademik.

Sebagai pendekatan metodologis, tim riset akan menggunakan skenario “model desain” berupa bangunan kayu berlantai 3–5 dengan fungsi publik, seperti sekolah dasar atau kantor. Melalui model ini, dapat dianalisis kesesuaian dengan kode bangunan, standar ketahanan api, jalur evakuasi, hingga hambatan perizinan di tiap negara. Dengan demikian, penelitian tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga aplikatif untuk memetakan peluang implementasi arsitektur kayu dalam konteks urban.
Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan publikasi ilmiah bersama, pembentukan tim riset internasional, serta lokakarya dan pertukaran pendidikan mulai tahun 2026. UGM menargetkan keterlibatannya dalam proyek ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam riset arsitektur kayu berkelanjutan, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan teknologi konstruksi ramah lingkungan di kawasan Asia Pasifik. (Sumber: humas DTSL)