Webinar Nasional Early Warning, Early Action: Kilas Balik Bencana Hidrometeorologi sebagai Basis Rekomendasi Aksi Mendatang (Opening Remarks dan Keynote Speaker)

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan webinar bertajuk Early Warning, Early Action: Kilas Balik Bencana Hidrometeorologi sebagai Basis Rekomendasi Aksi Mendatang sebagai upaya refleksi dan penguatan strategi pengurangan risiko bencana hidrometeorologi di Indonesia. Webinar ini diikuti oleh akademisi, praktisi, mahasiswa, serta pemangku kepentingan dari berbagai sektor, dan menjadi ruang diskusi ilmiah untuk merumuskan rekomendasi aksi yang relevan dan aplikatif bagi masa mendatang.

Dalam opening remarks, Dekan Fakultas Tekni UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, menegaskan bahwa air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan dan pertumbuhan manusia. Namun, ketika air hadir secara berlebihan dan tidak dikelola dengan baik, justru dapat menimbulkan kerugian yang besar. Ia menyoroti bencana hidrometeorologi yang terjadi di Aceh sebagai peristiwa penting yang membuka banyak tabir persoalan, khususnya terkait keterkaitan antara tata kelola hutan, pengelolaan sumber daya air, serta pengaruh cuaca ekstrem yang semakin intens dan tidak menentu.

Menurut Prof. Selo, kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa infrastruktur dan sistem yang ada saat ini belum sepenuhnya siap menghadapi risiko bencana yang kian kompleks. Oleh karena itu, evaluasi terhadap kejadian-kejadian bencana yang telah terjadi perlu dilakukan secara serius agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Ia menekankan bahwa bencana pada dasarnya tidak dapat dihindari sepenuhnya, namun dampaknya dapat dikurangi melalui perencanaan yang matang, kesiapsiagaan, serta penerapan sistem peringatan dini yang efektif. Melalui webinar ini, Prof. Selo berharap dapat muncul pemikiran yang komprehensif dan utuh, yang nantinya dapat disampaikan kepada pihak-pihak berwenang sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.

Keynote speech disampaikan oleh Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., IPU., selaku Kepala BMKG. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini mengalami peningkatan suhu yang sejalan dengan tren peningkatan suhu global. Salah satu bukti nyata dari fenomena tersebut adalah pencairan es di Puncak Jaya, Papua, yang diperkirakan mencapai 30–50 persen pada periode 2022–2024, serta peningkatan muka air laut di berbagai wilayah pesisir Indonesia.

Prof. Faisal juga menyampaikan bahwa meskipun jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi menunjukkan kecenderungan menurun, kerugian ekonomi justru terus meningkat. Ia menekankan bahwa kerugian akibat bencana lebih banyak dialami oleh negara berkembang, sementara negara maju mengalami kerugian ekonomi besar akibat cuaca ekstrem. Data historis menunjukkan bahwa pada periode 2010–2015 terjadi peningkatan tren bencana hidrometeorologi basah, dengan kejadian curah hujan ekstrem yang dapat melampaui 232 mm per hari. Meskipun Indonesia berada di wilayah khatulistiwa dan relatif tidak rawan terhadap siklon tropis, dinamika dan pergeseran iklim global tetap berpengaruh terhadap pola cuaca ekstrem di Tanah Air.

Sebagai Kepala BMKG, Prof. Faisal menjelaskan peran strategis BMKG dalam mendukung sistem peringatan dini nasional melalui jaringan ratusan stasiun pengamatan, radar cuaca, serta berbagai sistem peringatan dini yang terintegrasi. Ia juga menekankan pentingnya rantai penyampaian peringatan dini yang efektif, mulai dari pengamatan dan analisis, penyusunan peringatan, hingga penyampaian informasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Upaya tersebut diperkuat melalui diseminasi informasi berbasis artikel dan infografis, serta pelibatan masyarakat melalui sekolah lapang iklim, sekolah lapang cuaca untuk nelayan, dan peningkatan literasi iklim bagi generasi muda.

Rekaman webinar dapat diakses oleh publik melalui kanal resmi Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tautan berikut http://ugm.id/YTEarlyWarningEarlyAction. Selain itu, materi paparan yang disampaikan oleh para narasumber juga dapat diakses pada link http://ugm.id/MateriWebinarEarlyWarningEarlyAction untuk memperluas pemahaman dan mendorong pemanfaatan hasil diskusi sebagai referensi dalam pengembangan kebijakan dan praktik pengurangan risiko bencana hidrometeorologi ke depan. (Sumber: humas DTSL)

© DTSL - UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jumlah Pendownload 8