Kuliah Umum Bidang Sumber Daya Air “Potensi dan Kendala Pengembangan Rawa Pasang Surut di Indonesia dalam Menunjang Program Ketahanan Pangan”

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM menggelar kuliah umum bertajuk “Stepwise Indonesia Lowland Development, Lesson Learnt from South Kalimantan-South Sumatera-Papua Merauke” pada Rabu, 25 Juni 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Maruddin F. Marpaung, S.T., M.Sc., M.Si. dari Balai Teknik Rawa, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Kuliah umum ini diselenggarakan sebagai bentuk penguatan wawasan akademik dan praktis di bidang teknik keairan, khususnya dalam pengelolaan sumber daya rawa pasang surut.

Dalam paparannya, Maruddin Marpaung menjelaskan kompleksitas sistem tata air di wilayah rawa pasang surut yang dipengaruhi oleh kondisi hidrotopografi yang sangat bervariasi. Ia menyoroti bagaimana karakteristik lahan basah seperti pasang surut air laut, salinitas, dan topografi yang dinamis menjadi tantangan tersendiri dalam merancang infrastruktur air yang berkelanjutan. Permasalahan dalam perencanaan lahan menjadi aspek krusial yang harus ditangani secara spesifik sesuai dengan karakteristik tiap wilayah.

Lebih lanjut, Maruddin juga menekankan pentingnya akurasi dalam pengolahan data topografi sebagai dasar perencanaan sistem tata air yang efektif. Ketidaksesuaian antara data topografi dengan kondisi lapangan sering kali menyebabkan kegagalan fungsi sistem drainase dan irigasi. Oleh karena itu, ia mendorong adanya inovasi dan kolaborasi antar lembaga dalam meningkatkan kapasitas teknis pengolahan data dan pemodelan hidrologi untuk lahan rawa.

Kuliah umum ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor Teknik Sipil UGM serta beberapa dosen bidang keairan. Diskusi interaktif antara narasumber dan peserta mencerminkan tingginya perhatian terhadap pengembangan rawa sebagai solusi strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terkait isu teknis maupun kebijakan dalam pengelolaan wilayah rawa pasang surut di Indonesia. (Sumber: humas DTSL)

© DTSL - UNIVERSITAS GADJAH MADA