Yogyakarta – Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Toward a Green Sabo: Searching for a Sound Sediment Control for Indonesia (Draft of Green Sabo Criteria) pada Rabu, 11 Desember 2024. Acara ini bertempat di Hotel INNSIDE By Melia Yogyakarta dan bertujuan untuk membahas konsep pengendalian sedimen yang ramah lingkungan atau “green” di Indonesia.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air, Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc., yang menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan sedimen secara berkelanjutan. “Green Sabo adalah langkah konkret dalam menghadapi tantangan pengendalian sedimen di era perubahan iklim. Konsep ini menggabungkan pendekatan teknis dan lingkungan untuk menciptakan solusi yang lebih baik,” ujar Dr. Muhammad Rizal dalam sambutannya.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Beberapa dosen yang hadir adalah Prof. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D., Prof. Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc., Ph.D.,IPM., Prof. Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA., Ir. Suprapto, Ph.D., IPM., Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D., Dr. Ir. Istiarto, M.Eng., IPU., dan Neil Andika, S.T., M.Sc., Ph.D. Mereka turut memberikan masukan masukan dalam pengembangan kriteria Green Sabo yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.
Acara berlangsung interaktif dengan diskusi mendalam mengenai rancangan kriteria Green Sabo. Para peserta sepakat bahwa konsep ini harus mengintegrasikan keberlanjutan ekosistem, efisiensi teknis, serta keterlibatan masyarakat. Dengan diadakannya FGD ini, diharapkan konsep Green Sabo dapat menjadi pedoman nasional dalam pengelolaan sedimen yang lebih baik dan ramah lingkungan. (Sumber: humas DTSL)