Perkembangan dalam mewujudkan Ketahanan sistem transportasi saat ini mulai berevolusi menuju sistem transportasi cerdas yang ramah lingkungan melalui transportasi listrik dan otonom atau sering disebut electrification and autonomous transportation. Transportasi Listrik dan otonom secara efisien dan aman mengurangi angka kecelakaan, membantu menekan jumlah kendaraan pribadi yang ada di jalan serta reduksi emisi karbon dan bahan bakar. Era globalisasi yang ditandai dengan Society 5.0 dimana penerapan sistem transportasi tersebut masih terdapat tantangan diantaranya kesiapan infrastuktur, kondisi lingkungan, regulasi teknis yang terkait dengan laik jalan serta pelaksanaan uji kendaraan. Guna mengoptimalkan terwujudnya Ketahanan system transportasi berbasis electrification and autonomous transportation untuk masa depan Indonesia, diperlukan media diskusi dalam pengembangan softskill dan hardskill, baik dosen, mahasiswa, dan praktisi di berbagai universitas atau lembaga di Indonesia serta pengambil kebijakan. Oleh karena itu, Forum Studi Transportasi Antar Peguruan Tinggi (FSTPT) mengadakan rangkaian kegiatan berupa Simposium Nasional Transportasi, Rapat Anggota Tahunan dan Workshop.
Universitas Semarang (USM) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Workshop dan Simposium Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) ke-27, yang berlangsung pada 1-2 November 2024. Acara ini mengundang partisipasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkuat jejaring akademik serta mendorong pengembangan ilmu pengetahuan di bidang transportasi. Dengan agenda utama pertemuan ilmiah, laporan pertanggungjawaban pengurus FSTPT, serta penguatan jejaring sosial antar kampus, acara ini menjadi momentum penting dalam pengembangan solusi transportasi berkelanjutan.
Simposium dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Semarang, Dr. Supari, S.T., M.T., yang menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu melahirkan inovasi-inovasi baru untuk menghadapi tantangan transportasi di Indonesia. Acara tersebut menghadirkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen. Pol. Risyapudin Nursyin, S.I.K., sebagai keynote speaker, dengan paparan yang menyoroti kebijakan strategis transportasi darat untuk mendukung pembangunan nasional. Sesi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN.Eng, yang turut memberikan pandangannya terhadap arah pengembangan transportasi masa depan.
Workshop yang diadakan pada hari pertama menjadi wadah pengembangan pengetahuan, di mana para peserta berdiskusi mengenai inovasi transportasi berbasis teknologi, pengelolaan lalu lintas perkotaan, serta penguatan kolaborasi riset antar perguruan tinggi. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi hasil penelitian dan pengalaman mereka melalui sesi interaktif, sehingga memperkaya wawasan semua pihak yang hadir. (sumber: humas DTSL)