9th International Symposium on Natural Hazard-Triggered Technological Accidents (NATECH) 2025, Tsinghua University, Beijing.

Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya dampak perubahan iklim dan urbanisasi telah menambah kompleksitas baru pada Risiko Kecelakaan Teknologi Akibat Bencana Alam (NATECH) di kota-kota besar. Semakin banyak populasi, informasi, dan sumber daya dikumpulkan di kota-kota besar seperti Beijing, Tokyo, New York, Jakarta, Paris, dan masih banyak lagi. Sebagai sistem kompleks ini, akibat bencana alam dapat meningkatkan lebih banyak target potensial yang rentan dan potensi yang cukup besar untuk efek domino yang parah di kota-kota besar. Kota-kota besar sangat rentan terhadap bencana alam dan dampak kecelakaan NATECH karena keberadaan dan saling ketergantungan infrastruktur dan layanan perumahan, industri, komersial, dan publik.

Simposium NATECH ke-9 diselenggarakan di Beijing, Tiongkok, pada tanggal 2-4 Juli 2025, yang diselenggarakan oleh School of Safety Science (SSAFS) Universitas Tsinghua. Simposium Natech menjadi ajang pertukaran pengetahuan ilmiah dan teknis tentang manajemen risiko Natech di kota-kota besar, mendorong kolaborasi interdisipliner dengan berbagi teori baru, metode inovatif, kasus praktis, strategi optimal, serta standar internasional dan regional dari akademisi, industri, dan praktisi.

Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, Prof. Teuku Faisal Fathani diundang sebagai pembicara utama dalam simposium ini. Ia mengangkat tema “Promoting the International Standards for Disaster Early Warning System for Tsunamis, Floods and Volcanic Eruptions.” Indonesia telah mengusulkan konsep sistem peringatan dini multibencana (EWS) berbasis masyarakat sebagaimana tercantum dalam ISO 22328-1:2020. Selanjutnya, standar generik tersebut dikembangkan lebih lanjut dengan menerbitkan ISO 22328-2:2024 (Landslide EWS) dan ISO 22328-3:2022 (Tsunami EWS). Saat ini, Komite Teknis (TC) ISO 292, SC-1 tengah menggodok usulan Indonesia lainnya dalam ISO 22328-4 (Flood EWS) dan ISO 22328-5 (Volcanic Eruption EWS). Undangan terbuka ditujukan kepada seluruh anggota ISO untuk mengajukan standar EWS dari bencana lain agar penerapan EWS di seluruh dunia dapat distandarisasi dan mampu mendorong peningkatan kewaspadaan-kesiapsiagaan-kesiapan dari masyarakat, otoritas, dan para pihak dalam menghadapi bencana. (Sumber: humas DTSL)

© DTSL - UNIVERSITAS GADJAH MADA