The 1st International Symposium on Geo-Disaster Prevention and Control throughout the Life Cycle of Reservoirs (ISGDPC), Yichang China
Berita DTSBerita MSTTBerita MTPBABerita MTSBerita TILBerita TSBerita TSDA Rabu, 14 Mei 2025

The 1st International Symposium on Geo-Disaster Prevention and Control throughout the Life Cycle of Reservoirs (ISGDPC), Yichang China

Pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air dan pemanfaatan energi hidroelektrik yang bersih serta terbarukan merupakan langkah strategis dalam mengatasi defisit energi di dunia. Selain membantu memperbaiki struktur energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca, inisiatif ini juga menjadi salah satu pilar penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Namun, sepanjang siklus hidup waduk, mulai dari tahap perencanaan dan desain hingga konstruksi serta operasional beragam risiko bencana geologi dapat terjadi di berbagai fase.
Salah satu contoh nyata adalah peristiwa tanah longsor besar yang terjadi pada 12 Juni 1985 di Kota Xintan, Kabupaten Zigui, Kota Yichang, Provinsi Hubei, yang berada di kawasan Three Gorges (Tiga Ngarai) Sungai Yangtze. Longsor yang dipicu oleh hujan deras dengan total volume mencapai 30 juta meter kubik ini berhasil diantisipasi berkat sistem pemantauan dan peringatan dini yang akurat serta langkah penanganan darurat yang cepat. Sebanyak 1.000 penduduk berhasil dievakuasi dengan selamat, menjadikan keberhasilan ini sebagai tonggak penting dalam sejarah mitigasi bencana geologi di wilayah tersebut.

Dalam rangka memperingati 40 tahun keberhasilan prediksi longsor Xintan, The First International Symposium on Geological Disaster Prevention and Control Throughout the Lifecycle of Reservoirs (ISGDPC) diselenggarakan pada 18–20 April 2025. Simposium ini mempertemukan para ahli dan akademisi dari berbagai negara yang bergerak di bidang bencana geologi dan rekayasa waduk. Mereka membahas berbagai isu strategis, termasuk penilaian risiko geologi, sistem pemantauan dan peringatan dini, dampak hujan ekstrem terhadap ketinggian muka air waduk, pencegahan bencana pada pembangkit listrik tenaga, pengelolaan sungai terpadu, penerapan dan inovasi teknologi ramah lingkungan dalam upaya pencegahan dan pengendalian bencana.
Sebagai wakil Indonesia, Prof. Teuku Faisal Fathani dari Universitas Gadjah Mada turut berpartisipasi sebagai keynote speaker dalam forum ini. Dalam paparannya yang berjudul Integrated Geo-Disaster Prevention for Reservoirs Sustainability in Indonesia, beliau menyoroti pentingnya mitigasi bencana geologi bagi keberlanjutan waduk di Indonesia. Sebagai pakar terkemuka di bidang mitigasi bencana geologi, Prof. Fathani berperan aktif dalam pengembangan teknologi pencegahan bencana yang inovatif. Kontribusinya tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam inisiatif mitigasi bencana yang berkelanjutan, tetapi juga mendorong kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan geologi yang kompleks pada proyek waduk dan pengembangan energi hidroelektrik di tingkat global. (Sumber: humas DTSL)



