Kamis (17/10), Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) Fakultas Teknik UGM menyelenggarakan kuliah tamu dengan narasumber Dr. Chandra Balijepalli dari Institute for Transport Studies, University of Leeds. Acara yang dilangsungkan di Ruang Sidang Merah ini dihadiri oleh Prof. Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan selaku perwakilan pengurus departemen, serta dosen DTSL FT UGM lainnya seperti Ir. Taqia Rahman, Ph.D. dan Ir. Latif Budi Suparma, Ph.D. Para mahasiswa S1, S2, dan S3 juga ikut berpartisipasi dalam kuliah tamu tersebut, yang membahas isu-isu penting terkait transportasi perkotaan.
Dr. Chandra Balijepalli dalam seminarnya memaparkan penelitian terbaru terkait relokasi area perbelanjaan di Kota Bandung dan dampaknya terhadap kemacetan serta lingkungan. Berdasarkan hasil penelitiannya, jika pembangunan dan kebijakan transportasi berjalan seperti biasa tanpa perubahan signifikan, tingkat kemacetan di Kota Bandung diprediksi akan semakin memburuk. Namun, relokasi area perbelanjaan dapat memberikan dampak positif dengan penurunan kemacetan dan peningkatan kualitas lingkungan, menjadikannya langkah penting untuk diambil oleh pemerintah kota. Penurunan kemacetan lalu lintas memberikan manfaat signifikan terhadap efisiensi energi, karena kendaraan yang terjebak dalam kemacetan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar akibat berhenti dan berjalan secara berulang. Dengan arus lalu lintas yang lebih lancar, konsumsi bahan bakar kendaraan dapat diminimalkan, sehingga mengurangi permintaan energi secara keseluruhan. Selain itu, penurunan kemacetan berkontribusi pada peningkatan kualitas udara. Emisi gas buang dari kendaraan yang berkurang akan menghasilkan polusi udara yang lebih sedikit, mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Penelitian Dr. Chandra juga menunjukkan bahwa relokasi tersebut tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga menguntungkan secara ekonomi. Dengan Benefit-Cost Ratio (BCR) lebih dari 4, setiap Rp 1 yang diinvestasikan dalam program ini dapat menghasilkan lebih dari Rp 4 dalam bentuk manfaat ekonomi. Hasil ini menunjukkan bahwa relokasi area perbelanjaan merupakan investasi yang sangat berpotensi mengurangi kemacetan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
Peningkatan kualitas lingkungan juga berdampak langsung pada kesejahteraan hidup. Udara yang lebih bersih, ditambah dengan pengurangan polusi suara dan stres akibat kemacetan, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Pada sesi diskusi, beberapa mahasiswa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan. Acara diakhiri dengan foto Bersama.(Sumber: humas DTSL)