Sambutan Kadep

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada mempunyai sejarah yang panjang dari mulai berdiri sejak tahun 1945 hingga sekarang. Riwayat Jurusan Teknik Sipil dapat dirunut ke masa kolonial Hindia Belanda. Pada masa penyerbuan tentara sekutu ke kota-kota besar di Indonesia, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandoeng (sebelumnya bernama Technische Hoogeschool, Koo Gyoo Dai Gaku) hijrah ke Yogyakarta yang pada waktu itu berstatus sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Secara resmi, STT Bandoeng di Jogjakarta dibuka pada tanggal 17 Februari 1946. STT Bandoeng di Jogjakarta memiliki tiga bagian, yaitu Bagian Teknik Sipil, Bagian Teknik Mesin-Listrik, dan Bagian Teknik Kimia

Tidak lama kemudian, masih pada 1946, STT Bandoeng di Jogjakarta berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta atau disingkat STT Jogjakarta. Pada masa yang hampir bersamaan, pada bulan Januari 1946 di Yogyakarta dibentuk Universitas atau Balai Perguruan Tinggi (BPT) Swasta Gadjah Mada. Selama perang kemerdekaan, Desember 1948 sampai dengan Oktober 1949, STT Jogjakarta terpaksa ditutup. Pasca pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Pemerintah Belanda, pada 19 Desember 1949, STT Jogjakarta digabungkan dengan Sekolah Tinggi Kedokteran dan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada menjadi “Universiteit Negeri Gadjah Mada” atau dikenal sebagai Universitas Gadjah Mada. STT Jogjakarta menjadi “Fakulteit Teknik Universiteit Gadjah Mada dan tetap memiliki tiga jurusan yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin-Listrik, dan Teknik Kimia.

Seiring dengan perkembangan keilmuan, pada tahun 2006 jurusan Teknik Sipil berubah menjadi Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan dengan memasukkan materi lingkungan dalam kurikulumnya. Selanjutnya mulai tahun 2014 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM berubah nama menjadi Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL).

Saat ini, DTSL memiliki 6 (enam) Program Studi (prodi) yaitu Prodi Sarjana Teknik Sipil, Prodi Sarjana Teknik Infrastruktur Lingkungan, Prodi Magister Teknik Sipil dengan berbagai minat (Sumberdaya Air; Geoteknik; Struktur; Pengelolaan Air dan Air Limbah (PAAL)), Prodi Magister Sistem Teknik Transportasi (MSTT), Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA) dan Prodi Doktor Ilmu Teknik Sipil. Jumlah Staf Pengajar saat ini adalah 62 dosen dengan 22 diantaranya merupakan gurubesar. DTSL dilengkapi dengan 7 buah Laboratorium yaitu Bahan, Hidraulika, Mekanika Tanah, Komputasi, Penyehatan dan Lingkungan, Struktur dan Transportasi.

Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.