Cinnertion, atau Civil Innovation Paper Competition , merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Pada tahun 2019, kompetisi ini mengangkat tema “Inovasi Dan Aktualisasi Teknologi Sumber Daya Air Untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia Dalam Revolusi Industri 4.0”.
Berkat doa, kerja keras, serta bimbingan Ibu Endita Prima Ari Pratiwi, S.T., M. Eng., Ph. D. Tim KALIMASADA yang merupakan wakil dari Teknik Sipil UGM berhasil lolos ke tahap final pada tanggal 29-31 Maret 2019 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Tim ini terdiri atas tiga mahasiswa teknik sipil UGM tahun 2017, yaitu Andika Monanta Emilidardi selaku ketua tim, Satria Galih Nugraha, dan Rizqi Maulana sebagai anggota tim.
Berdasarkan latar belakang obyek penelitian yaitu Gunungkidul, yang rawan permasalahan keairan. Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, sejak pertengahan kuartal ke-3 hingga akhir bulan Oktober tahun 2018, jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan bertambah dari 11 kecamatan menjadi 14 kecamatan. Bencana kekeringan yang sering terjadi di Gunungkidul disebabkan kondisi geografisnya yg tersusun atas batuan karst. Keberadaan batuan ini menyebabkan tidak dapat terbentuknya sungai permukaan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan merancang suatu sistem persediaan air baku yang terintegrasi dan komprehensif. Sistem ini menggabungkan penampung air hujan, bendungan sungai bawah tanah, dan pendaur ulang air. Penampung air hujan skala kecil dibuat di rumah-rumah penduduk dan skala besar di titik-titik rawan banjir. Penampung air hujan tersebut dapat memenuhi kebutuhan air danmengatasi banjir. Bendungan bawah tanah dibangun untuk menambah ketersediaan air baku.
Dengan konsep yang telah dimunculkan, tim Kalimasada berhasil memperoleh peringkat 2 dalam penilaian full paper dan lanjut pada tahap final, finalis dituntut untuk presentasi hasil ide/gagasan yang ditulis. Dalam tahap final kali ini, Dewan Juri terdiri dari aspek struktural, kreativitas, dan bidang keberlanjutan dari program yang dipresentasikan. Penentuan juara didasarkan pada beberapa kriteria yang telah disusun oleh panitia bersama dengan Dewan Juri. Penilaian yang diambil berasal dari 40% karya tulis dan 60% presentasi. Pada ajang kali ini, tim Kalimasada dari Universitas Gadjah Mada berhasil meraih peringkat ke-3 nasional, dengan juara 1 tim Nereus-64 dari Universitas Brawijaya sedangkan juara 2 tim Pogung WP dari Universitas Gadjah Mada.