Hafida Fahmiasari adalah mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM angkatan 2009. Sesudah lulus S1, Hafida Fahmiasari menempuh program S2 di TU Delft Belanda.
Pada wisuda program sarjana periode Februari 2017, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM meluluskan 58 lulusan dengan perincian sebagai berikut :
- Predikat Cumlaude : 8 orang
- IPK tertinggi : 3.96
- IPK rata-rata :3.28
Daftar wisudawan periode ini sebagai berikut :
NO | NAMA MAHASISWA |
1 | Aditya Indra Roesdiana |
2 | Agusta Ramawan |
3 | Agustinus Rizky Febrian |
4 | Ajeng Dwiki Ananti |
5 | Akbar Satya Winansyah |
6 | Akhmad Suprayogi |
7 | Aldi Fajar Pratama |
8 | Alfredo Joseph Yulianto |
9 | Amira Herwidyana |
10 | Andika Ayu Karuniawati |
11 | Arif Ridho |
12 | Ayi Rayhana Aulia |
13 | Cesar Kevin Wayner Hutabarat |
14 | Chrisma Dwi Puspa |
15 | Deddy Febrianto |
16 | Devada Aswin Armadhoni |
17 | Dimas Yohan Kristanto |
18 | Dina Erlinawati |
19 | Dyaksa Nugrahanto Rochaddi |
20 | Fahri Fajar Sanjaya |
21 | Faizal Hanif |
22 | Faza Ramadhani |
23 | Frandika Rizal Nuryansyah |
24 | Gerry Muhammad Akbar |
25 | I Gede Khresna Ardhya Putra |
26 | Imawati Putri Pertiwi |
27 | Inda Suryani Rachmawati |
28 | Iqbal Attaqi Abel |
29 | Iyan Permana |
30 | Juvenil Kurniawan Daeli |
31 | Kenya Hanifah Nisita |
32 | Kurniawan Fajar Aprianto |
33 | Luqman Alghiffari |
34 | Mellany Seprina Mustikawati |
35 | MHD. Despriodi Syaher |
36 | Moch Fajar Tara Seputra Putihardjo |
37 | Mohd. Fuad S. Hasan |
38 | Muchamad Lutfi Tantowi |
39 | Muhamad Hafiyyan Mayada |
40 | Muhammad Akbar Kurnia |
41 | Muhammad Deni Satria Putra |
42 | Muhammad Izhar Azharudin |
43 | Muhammad Yuqa Riyantana |
44 | Nur Anisa Mardhotillah |
45 | Nurmantio Akbar Maulana |
46 | Obed Ebenezer Sitinjak |
47 | Odhi Attabik Illiyin |
48 | Oktaviani Tri Handayani |
49 | Ozie Lulu Ilman Widarto |
50 | Prabendra Ardhan Atmakusuma |
51 | Qonaah Rizqi Fajriani |
52 | Raka Bagus Panuntun |
53 | Sandy Pamudya Nugraha |
54 | Sandy Pratama |
55 | Seprinal Hazra |
56 | Surya Wicaksana Bungaran |
57 | Virya Adi Tama |
58 | Wimasko Wahyu Bintoro |
UK University Masters and Ph.D Fair will be held at UC Club UGM on March 7, 2017 at 13.00-18.00.
There are 8 universities will be participated in this event. These are Unviersity of Bradford, University of Bradford; Cardiff University; Durham University; Harper Adams University; University of Wales Trinity Saint David; Swansea University dan University of East London.
Source http://ft.ugm.ac.id
The New Zealand Aid Programme offers several different types of scholarship. Your eligibility depends on which country you come from.
- New Zealand Pacific Scholarships
- New Zealand ASEAN Scholar Awards
- Short Term Training Scholarships
- New Zealand Regional Development Scholarships
- New Zealand Development Scholarships
- Commonwealth Scholarships
New Zealand Pacific Scholarships
About
New Zealand Pacific Scholarships (NZPS) recognise the very close personal, cultural, and economic ties that New Zealand enjoys with Pacific countries. A particular focus of NZPS is to increase the number of young pacific people studying in New Zealand and to build a new generation of Pacific leadership with strong links to New Zealand.
NZPS are funded by the New Zealand Aid Programme, the New Zealand Government’s international aid and development programme. They are managed by the Ministry of Foreign Affairs and Trade.
NZPS are available for both undergraduate and postgraduate study in New Zealand.
Eligible countries
Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Niue, Palau,Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, Vanuatu
Qualification Types
New Zealand Pacific Scholarships are available for the following qualifications:
- Undergraduate Degree (3 – 4 years)*
- Postgraduate Certificate (6 months)
- Postgraduate Diploma (1 year)
- Master’s Degree (1 – 2 years)
- PhD (3 – 4 years)
* Fijian Applicants: Please note that Bachelor of Veterinary Science is the only undergraduate qualification offered to citizens of Fiji.
How to Apply
Please see the How to Apply page for details.
New Zealand ASEAN Scholar Awards
About
The New Zealand ASEAN Scholarships (NZAS) recognise New Zealand’s close cultural, economic, and geographic ties with Southeast Asia. They seek to empower individuals with the knowledge, skills and qualifications to contribute to the economic, social, and political development of their region. NZAS are offered for postgraduate level study only.
Eligible countries
Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Viet Nam
Brunei Darrusalam and Singapore candidates can only apply for the Victoria University ASEAN Scholarship offered by Victoria University of Wellington (external link).
Qualification Types
New Zealand ASEAN Scholarships are available for the following qualifications:
- Postgraduate Certificate (6 months)
- Postgraduate Diploma (1 year)
- Masters Degree (1 – 2 years)
- PhD (up to 3.5 years)
How to Apply
Please see the How to Apply page for details.
Short Term Training Scholarships
About
Short Term Training Scholarships (STTS) are funded by the New Zealand Aid Programme, the New Zealand Government’s international aid and development programme. They are managed by the Ministry of Foreign Affairs and Trade.
STTS assist people in the work force to gain knowledge and skills that will help the development of their home country. They play an important and growing role in addressing the human resource and development needs of developing countries.
Through STTS, individuals from selected developing countries can undertake training of up to one year in duration in New Zealand. A wide range of short-term vocational and/or skills courses or work attachments are offered.
Eligible countries
Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Niue, Palau,Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Timor-Leste, Tokelau, Tonga, Tuvalu,Vanuatu
Qualification types
- Short Term Training Scholarships are available for the following qualifications:
- Training Certificate (up to 12 months)
- Work placement (up to 12 months)
- Certificate (up to 12 months)
- Diploma (up to level 6 of the NZQF (external link) and up to 12 months)
How to apply
Short Term Training Scholarships are available throughout the year. Please contact your relevant New Zealand High Commission via your country page to submit an application.
More information please visit https://www.mfat.govt.nz/en/aid-and-development/scholarships/types-of-scholarships/#asean
Tim Gamahidro DTSL yang terdiri dari 3 mahasiswa Teknik Sipil UGM, yaitu Hadid Widiantoro, Rizky Dhewandaru, dan Eldiansyah Mahendra berhasil meraih juara pertama dalam lomba Dam Innovation Contest di Universitas Diponegoro. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 6-7 Nopember 2016 di Semarang.
Pada proses awal kompetisi, para peserta diminta untuk mengirimkan proposal lomba yang berisikan konsep desain bendungan lengkap dengan semua perhitungan yang dibutuhkan. Lalu terpilihlah 4 finalis yang berhasil lolos ke tahap berikutnya dan diundang ke Semarang untuk mempresentasikan hasil karya yang telah dikirim lengkap dengan maket sebagai model desain yang dirancang. Selain UGM, 3 tim lain berasal dari Universitas Diponegoro yang berhasil meloloskan 2 tim dan 1 tim dari Institut Teknologi Bandung. Setelah dilakukan presentasi, para finalis diberikan beberapa pertanyaan oleh 3 dewan juri dan diberikan sebuah studi kasus yang berkaitan dengan kegagalan bendungan.
Pada hari berikutnya, para finalis diwajibkan mengikuti expo yang diselenggarakan oleh panitia untuk menunjukkan hasil karya dari masing-masing finalis. Para pengunjung yang datang disajikan hasil karya para finalis yang sangat mengesankan. Lalu pengunjung dapat memberikan vote pada expo tersebut untuk hasil karya yang menarik bagi mereka. Hasil vote ini juga digunakan sebagai bahan penilaian untuk penentuan sang juara.
”Inovasi yang kami berikan adalah bendungan yang ramah terhadap masyarakat Indonesia. Biasanya, bendungan di Indonesia sangat tertutup dan tidak sembarang orang yang bisa masuk ke area bendungan. Disini kami menjadikan bendungan sebagai wahana edukasi dan hiburan bagi masyarakat dengan membangun sebuah restoran pada tubuh bendungan dan memanfaatkan tampungan air waduk sebagai media konservasi bagi biota air tawar yang terancam punah,” ujar Hadid, Minggu (7/11) di Departemen Teknik Sipil Universitas Diponegoro.
Hadid menambahkan, karena bendungan yang dirancang tersebut berada di perbatasan kabupaten Majalengka dan kabupaten Sumedang, puncak bendungan akan dibuat jalan raya yang menghubungkan 2 kabupaten tersebut dan disediakan juga pedestrian street untuk pengunjung yang datang.
“Selain itu, bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang berada pada bendungan tersebut akan kami desain seperti rumah adat Jawa Barat, yaitu Kesepuhan Cirebon. Mengapa? Karena bendungan tersebut masih berada di wilayah kesultanan Cirebon dan juga sebagai daya tarik wisata pada bendungan ini,” urainya.
Kuliah umum tentang Geo Hazard (Natural Disaster) disampaikan oleh Prof. Kiyono dari Kyoto University. Kuliah umum ini diselenggarakan di Ruang Sidang Merah Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Lt.3.