PENGELOLA
KEPALA LABORATORIUM | |||
Ashar Saputra, ST., MT., Ph.D. | |||
TEKNISI | |||
Jarwanto Nugroho, S.T. | Sukino | Haryanta | Eko Suroyo |
SEKILAS
Laboratorium stuktur merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM. Laboratorium ini menunjang kegiatan mahasiswa S1, S2 dan S3 dalam pelaksanaan praktikum dan pengerjaan skripsi / tesis / disertasi.
Aktivitas yang ada di Lab. Struktur adalah sebagai berikut :
PRAKTIKUM
Praktikum Program S1 dan S2 melaksanakan praktikum di lab ini, adapun mata kuliah praktikum adalah sebagai berikut :
Program S1
- Analisis Tegangan, Regangan dan Deformasi
- Analisis Struktur Statis Tertentu
- Analisis Dinamic Struktur
- Struktur Beton Lanjut
- Metode Experiment struktur
- Teknologi Bambu
- Metode Penelitian
- Metode Pengujian
- Pelatihan / workshop.
- Pengerjaan Proyek analisis elemen struktur bangunan gedung, jalan, jembatan.
- Loby utama
- Ruang kerja bengkel
- Ruang praktek
- Ruang simulasi/komputer
- Ruang Referensi
- Ruang Sekretariat
- Ruang Sidang
- Ruang Kuliah (2)
- Ruang Studio
- Ruang tunggu mahasiswa
- Ruang coffe break
No. | Nama Pengujian | Maksud/Tujuan | Metode Pengujian | Peralatan | Foto Alat |
1. | NDT (Non Destructive Test) | Pengujian yang sifatnya tidak merusak objek / benda yang diuji | mengukur elemen struktur | Caliper | |
mengukur kekerasan permukaan beton | Schumidt Hammer Test | ||||
|
UPV ( Ultrasonic Pulse Velocity) | ||||
mengukur lebar retak beton dengan ketelitian 0.01mm | Crack Microscope | ||||
mengukur tebal penutup beton, posisi dan tulangan diameter | Rebar Locator | ||||
alat ukur kekedapan beton terhadap air dan udara | Permeability meter | ||||
Almari perawatan lembab - temperatur s/d 120 derajat celcius | Moisture Curing Cabinet | ||||
untuk mengamati perubahan / gerakan sampel | Microscope | ||||
mengetahui kepadatan beton | E-meter | ||||
mengetahui tingkat korosi baja didalam tulangan | Half Cell | ||||
sensor kemiringan | Inclinometer | ||||
sensor regangan baja/beton/kayu | Strain Gauge | ||||
mengetahui jarak | LDM (Laser Distance Meter) | ||||
mengetahui ketebalan objek (baja, kaca, alumunium dll) | Thichness Gauge | ||||
mengetahui lapisan pada objek (baja, alumunium dll) | Coating Gauge | ||||
mengetahui mutu baja | Hardness test | ||||
2. | Alat uji merusak (destructive apparatus) | Pengujian yang sifatnya merusak objek / benda yang diuji | mengambil sample silinder pada kolom/balok/plat | Corecase | |
mengambil sample silinder khusus pada plat / jalan | Coredrill | ||||
3. | Uji Lentur (balok beton / kayu) | Mengetahui momen lentur pada objek | Flexural Apparatus | Frame uji lentur balok beton atau kayu kapasitas 10T | |
Datalogger | Transducer untuk membaca gaya, Displacement, Strain Gauge dsb | ||||
LVDT | Sensor displacement | ||||
Strain Gauge | sensor regangan baja/beton/kayu | ||||
Strain Indicator | membaca sensor regangan (Strain Gauge) | ||||
4. | Uji Tekan / pressure test | mengetahui nilai kuat tekan dari objek yang diuji | Compression Machine | uji tekan dengan kapasitas 2000kN | |
Modulus elastisitas frame test | alat uji modulus elastisitas silinder | ||||
Dial gauge | membaca nilai modulus elastisitas silinder | ||||
5. | Uji Siklik, monotonik dan Statik | pengujian yang sifatnya merusak objek untuk mengetahui beban maksimal dari objek yang diuji | Frame Uji | alat bantu pengujian | |
mis: U- Ditch + Cover U-ditch, Box Culvert, Tutup manhole, kolom, balok dsb | Hidrolik jack | untuk memberi gaya/beban sesuai kebutuhan (kapasitas 25 Ton s/d 200 Ton) | |||
Loadcell | sensor gaya/beban yang diberikan hidrolik jack (kapasitas 1 Ton s/d 200 Ton sesuai kebutuhan) | ||||
Datalogger | transducer untuk membaca gaya, Displacement, Strain Gauge dsb | ||||
LVDT | sensor displacement | ||||
Strain Indicator | membaca sensor regangan (Strain Gauge) | ||||
Dial gauge | sensor displacement manual | ||||
6. | Uji Dinamik | pengujian struktur berdasarkan getaran untuk mengetahui frekuensi alami dan damping ratio dari objek yang diuji | Accelerometer + Amplifier | sensor getaran | |
Force and impact Transducer | memberi impuls ke objek yang diuji | ||||
Velocity Probe | sensor velocity | ||||
LVDT 1" + PSA | sensor displacement | ||||
Loadcell - 500 N (+/-) Dinamik | sensor gaya | ||||
Motor & Speed Controler | memberi moment ke objek yang diuji | ||||
A/D Data Converter Dewe 43 + Dewesoft | transducer untuk merekam frekuensi yang dihasilkan oleh objek (frekuensi alami) | ||||
7. | Loading Test (mis: jembatan, Gedung) | pengujian untuk mengetahui perilaku objek terhadap beban yang diberikan | Accelerometer + Amplifier | sensor getaran | |
A/D Data Converter Dewe 43 + Dewesoft | transducer untuk merekam frekuensi yang dihasilkan oleh objek (frekuensi alami) | ||||
LVDT | sensor displacement | ||||
Strain gauge | sensor regangan baja/beton/kayu | ||||
Datalogger | transducer untuk membaca gaya, Displacement, Strain Gauge dsb | ||||
Strain Indicator | membaca sensor regangan (Strain Gauge) | ||||
8. | Shaking Table | Alat Simulasi Gempa | meja getar | tempat meletakkan objek yang diuji, dimensi 1.5m x 1.5m dengan kapasitas maks 3 Ton | |
Actuator meja getar | kapasitas 5T dengan panjang stroke 20 cm (in-out 10 cm) | ||||
controller | accelerasi maks : 1.53 g |
- Pengaruh Letak Sambungan Jari (Finger Joint) terhadap Kuat Lentur Balok Mindi Laminasi Lima Lapis
- Beton Ringan Styrofoam
- Perilaku Sambungan Bambu Menggunakan Papan Kayu dan Baut dengan Bahan Pengisi Kayu
- Perilaku Rangka (ceep) Balok Kayu LVL Kayu Sengon
- Analisis Kekuatan Dinding Cor di tempat dengan Tulngan Horisontal dengan Kolom dan Balok Precast Akibat Beban Statik
- Tinjauan Lentur Arah Retak Vertikal dengan Pembebanan Siklik Quasistatik Dinding Bata Merah dengan Perkuatan Strapping Bond Jarak 10.15.20 cm, tebal plsteran 2 cm.
- Pengujian Lentur Dinding Pasangan Bata Merah dengan Perkuatan Strapping Bond Ukuran 12 mm.
- Tinjauan Arah Retak Vertikal
- Pengujian Lentur Dinding Bata Merah dengan Perkuatan Strapping Bond Ukuran 9 mm (Pra Regang 5%)
- Tinjauan Arah Retak Horizontal
- Pengaruh Perekat Polivynil Acetat (PVAc) terhadap Variasi Pengawetan dengan CCB4 dan Boraks pada Bambu Laminasi
- Evaluasi Kolom Pendek Menggunakan Metode Nakamura (Teori & Eksperiment)
- Perilaku Struktur Pile Cap 3 Tiang dengan beban Eksentris, dirancang menggunakan Strut And Tie Model (STM)
- Perilaku Panel Dinding Sandwich Beton expanded Polystyrene (EPS) dan Papan Kalsiboard dengan Penyambung Geser Baut
- Pengaruh Penambahan Wiremesh dan Palsteran terhadap perubahan kuat Tekan dan kuat Lentur dan Ketahanan Pukul dinding panel Expanded Polystyrene
- Kajian Eksperimental dan Numerik Kegagalan Teknik pada Struktur Pipa Baja Berlubang
- Pengembangan Metode Perkuatan yang relevan pada Bangunan Sederhana ( Non engineered Building) di Daerah rawan gempa
- Analis Parameter Kekuatan Kabel Hanger Pada Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
- Perilaku, Desain dan Analisis Coupling Beam Dengan Baja Castellated
- Identifikasi Getaran dan pengaruhnya Terhadap Kinerja Pelat Lantai
- Perilaku Seismic pada Sambungan Balok Kolom Beton Bertulang Dengan Perkuatan Profil Baja
- Respon Seismik Jembatan Bentang Panjang Akibat Asynchronous Multi-Support Excitation
- Perancangan Geser pada Balok dengan Penambahan Rangka Baja pada Daerah Sendi Plastis Lentur
- Perilaku Mekanik Struktur Balok Geopolymer-OPC Hybrid Bertulang
PELATIHAN STRAIN GAUGE
A. TUJUAN
SESI 1 - Materi “PRINSIP KERJA DAN CARA PEMASANGAN ELECTRICAL RESISTANCE STRAIN GAUGE”
A. TUJUAN
- Peserta mengetahui dan memahami Strain Gauge
- Peserta mampu menjelaskan prinsip kerja Strain Gauge
- Peserta mampu melakukan pemasangan sensor Strain Gauge dengan benar
- Peserta bisa mengaplikasikan Strain Gauge di lapangan
- Peserta mampu melakukan pengukuran sensor Strain Gauge
- Peserta mampu melakukan analisa hasil pengukuran Strain Gauge
- Tempat Pelatihan: Universitas Center (UC) UGM
- Tanggal Pelatihan: 7 – 8 September 2020
- Peserta Pelatihan: 5 Peserta dari WIKA BETON
- Ketua Pelatihan: Ali Awaludin, ST., M.Eng, Ph.D.
- Nara Sumber: Prof. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., Ph.D.; Prof. Ir. Hrc. Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D.
SESI 1 - Materi “PRINSIP KERJA DAN CARA PEMASANGAN ELECTRICAL RESISTANCE STRAIN GAUGE”
- Pendahuluan : Metode pengukuran regangan
- Electrical Resistance Strain Gauge
- Prinsip Kerja Strain Gauge
- Cara Pemasangan Strain Gauge
- Interpretasi nilai tegangan dari pengukuran regangan
- Tahap – tahap Pemasangan Strain Gauge
- Penutup
- Beri tanda titik objek yang akan dipasang Strain Gauge
- Bersihkan permukaan objek yang akan dipasang Strain Gauge dengan alat amplas sampai rata dan mengkilat
- Bersihkan permukaan objek yang sudah rata dan mengkilat dengan kapas yang sudah diberi alcohol/thinner
- Pasang Strain gauge dan Terminal pada Objek yang sudah dibersihkan dengan menggunakan perekat khusus Strain gauge
- Lakukan proses penyambungan kabel di terminal strain gauge
- Periksa hasil pemasangan Strain gauge menggunakan multimeter
- Teknik Pengukuran Strain gauge
- Aplikasi penggunaan Strain Gauge dalam teknik pengukuran untuk Evaluasi Bangunan
- Topik khusus “ Teknik Pengujian Jembatan “
- Pemasangan Strain gauge
- Pengukuran Strain gauge dengan variasi beban
- Pengukuran Strain gauge dengan variasi suhu
- Pengukuran Strain gauge dengan variasi panjang kabel
- Pengukuran Strain Gauge dengan variasi model sambungan
- Pengukuran masing-masing Sambungan dengan Variasi Beban dan diamati perbedaannya untuk setiap model sambungan
- Analisa hasil Pengukuran (membandingkan hasil pengukuran dengan teori)
Kunjungan dari Warwick University | Kunjungan instansi pemerintah | Kunjungan instansi pemerintah |
Kunjungan instansi pemerintah | Kunjungan instansi pemerintah | Kunjungan instansi pemerintah |