Indonesia merupakan salah satu daerah paling aktif secara seismik di muka Bumi. Hal ini disebabkan oleh posisi Indonesia yang berada pada area pertemuan 3 lempeng aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Selain itu juga berada di jalur Cincin Api Pasifik, dan jalur gempa Sabuk Alpide.
Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) pernah memperkirakan bahwa pada tahun 2018 Indonesia akan mengalami rata-rata 500 gempa setiap bulannya. Adapun wilayah yang rentan terjadi gempa adalah Jawa, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, Laut Banda, dan Yogyakarta termasuk salah satu kota rawan gempa. (sumber BNPB)
Mitigasi bencana gempa bumi menjadi hal yang sangat penting. Diperlukannya pengetahuan dan peralatan yang tepat untuk menghindari atau mengurangi kerusakan struktur bangunan akibat gempa. Sebagai negara dengan tingkat kegempaan yang tinggi, Jepang menjadi negara terdepan dalam hal teknologi mitigasi gempa. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM mengundang ahli seismic dari Kawakin Core-Tech Co. Ltd, JAPAN yaitu Mr. Javier Lopez Gimenez untuk menyampaikan kuliah umum tentang Seismic Technology. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 11 Juli 2019 bertempat di Ruang Sidang Merah Lt.3 DTSL FT UGM dengan peserta mahasiswa S1, S2 dan S3 serta beberapa dosen di DTSL FT UGM.
Dalam kuliah umum tersebut disampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk bangunan tahan gempa, baik untuk bangunan Gedung, Jembatan, dengan membandingkan 3 metode desain seismik, yaitu metode konvensional untuk bangunan tahan gempa, seismic isolation, dan vibration control.