Tim Avastana FT UGM yang terdiri dari Muhammad Dimas Mahardika (Teknik Sipil 2017), Y.A. Satria Putranto (Perencanaan Wilayah dan Kota 2017), Rakyan Galuh Wiraningrum (Teknik Industri 2018) berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Call for Innovation the 17th CENS UI 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 4-6 November 2019 di Universitas Indonesia, Depok.
Tim Avastana dari Universitas Gadjah Mada mengajukan karya tulis ilmiah yang berjudul “Inclusive Transit Oriented Development Plan under Framework of Urban Heritage: Semarang Study Case”. Setelah berhasil menyisihkan 27 dari seluruh universitas di Indonesia, lima tim terbaik diundang untuk mempresentasikan paper terbaiknya di puncak acara tersebut, termasuk tim Avastana. Selain UGM, terdapat tim lawan lainnya yang berasal dari ITB, Universitas Tarumanegara, UI, dan ITS.
Paper yang diajukan tim Avastana mengajukan inovasi untuk mengembangkan kota Semarang dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD). Saat ini, Semarang dinilai menghadapi tiga masalah utama yaitu krisis tempat tinggal, dependensi terhadap kendaraan pribadi, dan cagar budaya perkotaan yang ditelantarkan. Tim Avastana mengajukan rencana berupa penerapan tata ruang campuran (mixed-use) yang dintegrasikan dengan penggunaan angkutan masal seperti stasiun kereta api dan rute koridor BRT. Selain itu, sistem tadi juga diintegrasikan dengan pusat kebudayaan milik Semarang, yaitu Kota Lama Semarang.
Harapannya, rencana yang diajukan ini dapat mengurangi masalah yang muncul di Semarang yang selanjutnya mengantarkan komunitas di Semarang menjadi komunitas yang tangguh (resilient community).