Merupakan suatu kewajiban hukum bahwa setiap bangunan harus memiliki cukup fire warden untuk memastikan kegiatan evakuasi dalam keadaan darurat dapat dilaksanakan secara aman dan efisien. Pelatihan ini ditujukan bagi semua civitas akademik untuk mendapatkan kompetensi dasar seorang fire wardens, fire safety coordinators atau emergency/disaster coordinators.
Sebagai bagian dari standar operasional prosedur (SOP), sebelum pelatihan dimulai peserta mendapatkan briefing berupa safety induction, yakni prosedur evakuasi dari ruang pelatihan menuju titik kumpul (assembly point) jika terjadi kondisi darurat/bencana.
DTSL FT UGM pada 2018 menerima 164 mahasiswa baru. Pada penyambutan mahasiswa baru diselenggarakan pelatihan SHE yang dibuka dengan sambutan dari Kadep DTSL FT UGM Prof. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D. yang mendapat apresiasi dan antusias dari para peserta. Acara training terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi tutorial dan praktek. Sesi tutorial disampaikan oleh Aminudin Arhab, B.A., SIP. dan Fernando Marpaung, ST., M.Sc., yakni pemberian pengetahuan dasar tentang pencegahan, evakuasi dan penanggulangan kondisi darurat: kebakaran, gempa, tsunami dan erupsi gunung berapi termasuk penggunaan aplikasi android cared siaga UGM. Sedangkan pada sesi ke 2, melalui pengarahan dari F. Wahyudi, Ana Christalina Siuriwati, ST., MT., dan tim selaku instruktur lapangan pelatihan, setiap peserta dituntut untuk berperan aktif dalam melakukan simulasi evakuasi kondisi darurat (fire drill) dan praktek penerapan SOP beserta penggunaan berbagai peralatan pemadaman kebakaran yang meliputi cara tradisional, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan penggunaan fire hydrant.